Geotechnical Hazard Analysis 20010701 Potensi Likuefaksi P. Simeulue


[Geotechnical Hazard Analysis 20010701]

Gempa M=6,4 (USGS: 6,2) di Sinabang 7 Jan 2020, berdasarkan pemodelan komputasi U.S. Geological Survey (USGS) dengan beberapa variable yang ditetapkan (PGV, Shear wave velocity, data-data terkait water containment & distance from the source, water table, serta variable geologinya berdasarkan ground failure scienteific background USGS) terdapat probabilitas likuefaksi yg cukup tinggi terutama di P. Tapah, juga sebagian pesisir di bagian selatan P. Simeulue.


Metode komputasi ini didasarkan pada persamaan Zhu dkk (2017). Berkaca pada gempa dengan kekuatan sepadan (6<M<7) juga nilai probabilitas likuefaksi yg dihasilkan kurang lebih sama, cukup akurat di beberapa lokasi salah satunya di Maluku (26 September 2019) terutama di Desa Liang Ambon pesisir barat daya P Seram tepatnya di pesisir Waimital. Juga saat gempa Lombok yang mungkin jarang terdengar kasus likuefaksi namun aktualnya terjadi di beberapa titik.

Berdasarkan Atlaz Zona Kerentanan Likuefaksi Indonesia Edisi Pertama 2019 (Wira Bwana, dkk) yang diterbitkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, pesisir Simueleu bagian selatan juga termasuk dalam Zona Kerentanan Likuefaksi Sedang (warna kuning).


Sedikit berbagai pengalaman kasus di Kab. Seram Bagian Barat akhir September lalu, likuefaksi terjadi tidak sampai tahap "tanah berjalan" seperti di Palu. Namun di beberapa titik, berdasarkan observasi langsung Tim Geotech CRAST dan dan pemaparan dari saksi mata, ditemukan semburan lumpur dan beberapa bangunan yang mengalami kemiringan, amblas pada beberapa bagian, diiringi semburan lumpur di sekitar bangunan tersebut.

Rekomendasi kepada pemangku kepentingan di wilayah Sinabang untuk menjadikan "potensi" likuefaksi ini menjadi aspek penting dalam penanganan gempa yang terjadi hari ini. Dari tinjauan singkat secara teknis serta perkembangan dari pemberitaan terkait dampak gempa, kemungkinan tidak terjadi kasus likuefaksi dahsyat. Namun pada beberapa titik dikhawatirkan terjadi kerusakan "minor" seperti yang terjadi di Maluku sebagaimana disebutkan di atas yang harus menjadi perhatian serius terutama aspek safety terkait daya dukung tanah, penanganan warga terdampak, serta berbagai aspek yang akan terpengaruh.


Hamzah Maulana
Engineering Div, Geotechnical